selamat datang di blog artha bismania soloraya

MERCEDES BUS in Indonesia

Enak mana, chassis Mercedes (MB) atau Hino? Rasanya itu yang sering dibicarakan juga oleh para fanatikan MB dan produk jepang semacam Hino, Isuzu, Mitsubishi, dan Nissan UD.
Sebenarnya antara produk Eropa dengan Jepang, ada perbedaan mendasar yang menjadi basis untuk produknya. Tak bisa dipungkiri, eropa lebih mementingkan aspek kenyamanan dan (maaf-yang belum elektronik) mengorbankan pengendra demi kenyamanan penumpang, sedang jepang berada di tengah-tengahnya, pengemudi lebih nyaman dan penumpang juga tidak enak-enak amat. Faktanya, coba longok bagian kaki-kaki bus saat bus berhenti, perhatikan dan bandingkan ukuran, jumlah, dan ketebalan per antara MB dangan produk jepang. Kalau sudah diamati dan dihitung, nanti pasti tahu jawabannya, bahwa MB mempunyai spring (per) yang lebih panjang dengan jumlah per lebih sedikit tapi ketebalan yang lebih tebal dibanding produk jepang. Bandingkan dengan produk jepang yang kesemuanya mempunyai bentangan per yang lebih pendek, jumlah per yang lebih banyak, dan ketebalan yang lebih tipis. Aplikasi penggunaan shockbreaker tipe double acting juga menambah lembut ayunan pada semua tipe MB. Hal itu menjamin kenyamanan dari chassis MB untuk penumpangnya. Eropa jauh lebih suka kenyamanan, benar begitu teman-teman??

Ini juga penting menurut saya, banyak yang belum mengetahui konversi tenaga dari MB dan produk eropa lainnya seperti MAN, Scania, Volvo, dsb. Pada produk eropa, satuan tenaga yang digunakan adalah EEC atau DIN-Net, tidak seperti jepang yang menggunakan standar JIS. Lha ini menimbulkan kesenjangan tenaga yang cukup signifikan antara eropa dan jepang. Ambil contoh: MB OH1113 bermesin OM366A berdaya 170hp @ 2.600rpm (DIN) itu kalau dikonversi ke JIS bisa menghasilkan daya 190Ps-an, MB OH1518 - OM366A 184hp@2.600rpm dalam JIS berarti 210Ps-an, terpopuler MB OH1521 - OM366LA (Intercooler) bertenaga 210hp@2.100rpm yang sekitar 240Ps-an JIS, tercanggih MB OH1725e bermesin OM906LA bertenaga 245hp@2.300rpm kalau dijadikan JIS setara dengan 270Ps-an. Nah, kalau sudah tahu tenaga dalam satuan JIS, bolehlah sekarang kita komparasi secara adil dan benar.

Dalam sejarahnya, PT. Daimler Chrysler Indonesia (dulu PT. Star Motors) telah memasarkan banyak sekali varian chassis bus, hingga bus jadi. Untuk chassis, ada dua tipe yakni O/OF (mesin depan) dan OH (mesin belakang), sedang bus jadi ada beberapa model yang asli buatan PT. German Motor Manufacturing (perakit MB di Indonesia). Untuk keperluan publik, juga terdapat beberapa tipe khusus yang tidak dipasarkan secara umum di pasar mobil Indonesia.
Chassis bus O/OF:
1. LO508, wheelbase: 3.800mm, mesin: OM314, tenaga: 80hp,
2. MBO700, wheelbase: 3.800mm, mesin: OM364A, tenaga: 122hp,
3. MBO800, wheelbase: 3.800mm, mesin: OM364A, tenaga: 122hp,
4. OF8000, wheelbase: 4.250mm, mesin: OM904LA, tenaga: 152hp,
5. OF1113/45, wheelbase: 4.570mm, mesin: OM352, tenaga: 130hp,
6. OF1113/45, wheelbase: 4.570mm, mesin: OM366, tenaga: 136hp,
7. OF1113/45A, wheelbase: 4.570mm, mesin: OM366A, tenaga: 170hp.
Chassis bus OH:
1. OH1113/51, wheelbase: 5.170mm, mesin: OM366, tenaga: 136hp,
2. OH1113/51, wheelbase: 5.170mm, mesin: OM366A, tenaga: 170hp,
3. OH1518/51, wheelbase: 5.170mm, mesin: OM366A, tenaga: 184hp,
4. OH1518/60, wheelbase: 6.050mm, mesin: OM366A, tenaga: 184hp,
5. OH1521/60, wheelbase: 6.050mm, mesin: OM366LA, tenaga: 210hp,
6. OH1623LAG, wheelbase: 5.950mm, mesin: OM366LAG, tenaga: 231ps (CNG),
7. OH1632/60, wheelbase: 5.950mm, mesin: OM926LA, tenaga 320hpm,
8. OH1725/60, wheelbase: 5.950mm, mesin OM906LA, tenaga 245hp.
Bus:
1. Seri O306
2. Seri Starliner (eks. KTT 1992)

Dalam pertarungan di pasar chassis bus Indonesia, MB harus bertempur dengan rival-rival dari jepang pada umumnya dan beberapa rival eropa, yakni Hino, Isuzu, MAN, Mitsubishi, Nissan UD, Perkasa, Scania dan Volvo. Untuk MB khususnya tipe OF bermesin depan dahulu sebelum 90-an masih bisa bersaing dengan rival-rival jepangnya, seperti Hino AK17, Hino AK3H, Mitsubishi BM116/117, Nissan UD CB12/CB87, tetapi setelah resesi uang ketat di awal 90-an yang membuat harga MB terus naik, penjualan pun merosot drastis, hingga akhirnya MB seri OF diskontinyu di Indonesia. Untuk seri OH, sejak pertama OH1113 hingga terkini OH1725 tampaknya masih menjadi pilihan bagi banyak operator bus khususnya bus pariwisata atau bus dengan layanan kenyamanan prima. Bahkan untuk urusan chassis mesin belakang, OH-nya MB mampu melengserkan beberapa pemain kunci seperti Mitsubishi dengan RM116/117, Nissan UD dengan RB87, Perkasa dengan B08 hingga tak bersisa lagi kini. Praktis, rival OH-Series di Indonesia tinggal menyisakan Hino seri RG/RK, MAN, Scania K-Series, Volvo B-series. Tengok saja, sampai-sampai ada banyak operator bus di Indonesia yang hanya mengoperasikanbus dengan chassis MB untuk seluruh armadanya, seperti PO. Lorena Group, PT. Blue Bird Group, dan banyak lagi PO di daratan Sumatera yang 100% MB.

Beberapa istilah juga umum digunakan oleh para sopir atau penggemar bus MB di Indonesia, seperti doyok, prima, king, intercooler, dan lain sebagainya. Sebenarnya, itu mengacu pada model yang ada. Seperti OH1113 awal banyak disebut "doyok", lalu OH1113 akhir (OM366A) biasa disebut "prima", OH1518 dipanggil "king", sedang OH1521 dipasangi nama "intercooler" lantaran OH1521 adalah pengguna intercooler pertama dijajaran chassis bus MB di Indonesia. Dalam lieupnya di Indonesia, MB secara konsisten selalu mempertahankan parts (suku cadang) yang sama dalam setiap seri chassis bus-nya, yang terbagi menjadi dua garis besar produk; konvensional (OM314/352, OM364/366 engine) dan elektronik (OM904/906, OM926 engine). Persamaan itu untuk konvensional meliputi penggunaan mesin seri OM352/OM366 series yang secara teknis sebangun, sehingga memudahkan untuk penggantian suku cadangnya. Juga untuk gandar depan yang menggunakan seri MB-VL5, gandar belakang yang menggunakan seri MB-HL4, dan transmisi MB-G3/5 5-speed maju untuk semua modelnya (kecuali OH1521: MB-G4/6 6-speed maju). Untuk elektronik, penggunaan mesin seri OM90/92 yang serupa, gandar depan-belakang yang sama, transmisi MB-G85 (1725) atau ZF6S (1632 yang serupa 1623LAG-OM366LAG). Kebijakan dari MB ini benar-benar memudahkan dalam perawatan dan after-sales dari semua produk chassis bus MB di Indonesia. Jauh dibandingkan dengan produk Jepang yang menerjunkan banyak tipe mesin, transmisi, gandar, sereta perlengkapan yang seringkali jauh berbeda dari model lainnya dalam satu varian. Bravo MB!


http://busandtruck.multiply.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

artha bismania soloraya